Desain Rumahku Menggunakan Sweet Home 3D (2)



Mengobati rasa penasaran menggunakan software SH3D yang masih hijau ini, akhirnya saya mencoba membuat kembali sebuah rumah. Bukan rumah yang kelak akan saya buat. Tetapi sebuah rumah yang bisa saya gunakan untuk menambah jam terbang dalam menggunakan SH3D. Untuk memudahkan, saya mencontek denah rumah yang udah ada beserta visualisasi penampakan 3 dimensinya dari sebuah situs jasa desain rumah online.

Setelah mendapatkan desain rumah yang menurut saya cukup bagus, saya mulai lagi berkutat lagi dengan SH3D. Menit ke menit, jam berubah jam, jam menjadi hari, saya mulai mendapatkan kesulitan mencontek desain rumah tersebut. Saya pikir, desain yang saya pilih cukup rumit dikerjakan oleh saya yang belum terlalu mahir menggunakan SH3D.

Meskipun rumit, belum ada kata menyerah dari saya. Kerumitan justru membuat saya penasaran untuk bisa menyelesaikan desain rumah tersebut. Bagian demi bagian saya contek satu per satu dan saya berusaha agar bisa semirip mungkin. Kalaupun ada yang belum bisa dibuat mirip, misalnya bentuk jendela, ya sudah. Saya ganti saja dengan model lain, yang sudah tersedia di SH3D. Gitu aja kok repot...

 Kerumitan terbesar yang saya hadapi adalah ketika mencontek bagian atap. Model atap yang saya contek berbentuk limas Ternyata model atap tersebut tidak tersedi pada furniture SH3D. Apalagi tekstur gentengnya. Juga tidak ada. Pusinglah saya waktu itu. Cukup lama saya kutak katik SH3D dan saya belum juga menemukan caranya. Sungguh saya makin penasaran dibuatnya.

Di tengah rasa penasaran, saya kemudian mencoba mengakses kembali situs SH3D dan mencari trik membuat atap. Siapa tahu ada tip dan trik yang bisa menjadi solusi... Dan ternyata ada!!! Saya sangat antusias dan bersyukur, ternyata di luar sana ada saja orang-orang yang mau berbagi ilmu dengan sukarela. Kadang diri ini jadi berpikir, apa yang sudah saya bagi ke orang lain?

Tutorial kemudian saya baca pelan-pelan. Ya, pelan-pelan. Soalnya menggunakan bahasanya Mr. Been yang tidak begitu saya kuasai. Seandainya pake bahasa Indonesia, atau bahasa daerah tempat saya berasal, tentu akan beda ceritanya, pasti bisa ngebut bacanya. Apabila ada kata-kata yang tidak saya mengerti artinya ya tinggal buka google translate, he he he... Era internet di satu sisi memang sangat memudahkan..

Alhamdulillah, tutorial yang saya dapatkan cukup detail, walaupun ada beberapa kalimatnya ada yang kurang saya mengerti. Untunglah, yang kurang menjadi lebih terang karena penjelasannya dilengkapi dengan beberapa gambar. Dengan gambar, saya jadi bisa mengira-ira dan membayangkan mangsudnya. Dan akhirnya model atap yang saya kehendaki bisa dibuat. Mantap...! Maturnuwun buat Hansmex yang telah membagi ilmunya...

Atap selesai, berarti selesai juga desain rumah (contekan) yang saya buat. Untuk saya yang baru mulai belajar SH3D, saya sudah cukup puas dengan hasilnya (waktu itu). Apalagi saya bukan arsitek atau orang yang biasa berkutat di bidang desain grafis. Secara tampilan luar (eksterior) sudah lumayan. Tampilan dalam (interior)? Nah, ini dia masalahnya. Pada proses pembuatan desain ini bisa dikatakan saya mengabaikan interiornya. Bahkan untuk lantai duanya masih bolong alias tidak ada lantainya. Padahal seharusnya antara eksterior dan interior bisa seiring dan sejalan menggunakan SH3D... Dasar orang baru... Maaf ya...

Komentar

  1. salam,
    bisa minta file nya pak? saya juga baru belajar sweethome3d he2 ....
    Terima kasih sebelumnya
    Tony

    BalasHapus
  2. Boleh saja mas.. Emailnya apa ya?

    BalasHapus
  3. SEMOGA BERKENAN MEMBAGI FILENYA PAK. KE budi.dwn@gmail.com terima kasih ya pak. semoga dimudahkan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menepi, Ngopi, Membranding Instansi

Desain Rumahku Menggunakan Sweet Home 3D (1)

Menikmati Pasir Putih Pulau Dodola, Morotai, Maluku Utara