Selasa, 16 Agustus 2016

Menjajal Sleeper Bus Jakarta - Purwokerto



Setiap Jumat malam, biasanya saya menggunakan Damri untuk pulang ke Purwokerto. Damri saya pilih karena letak stasiunnya yang relatif dekat dengan kantor saya. Dari pada saya harus bermacet-macet ke Pulogadung atau Rawamangun, Damri Kemayoran menurut saya adalah pilihan yang bijak. Tentu buat saya sendiri ya...

Namun Jumat yang lalu (12 Agustus), tiba-tiba saya ingin mencoba bis yang lain. Bis yang baru saja meluncur pada Idul Fitri yang lalu. Kata temen bis ini agak berbeda. Umumnya, bis menggunakan kursi sebagai tempat duduk para penumpangnya. Namun bis yang ini menggunakan tempat tidur sebagai ganti kursi. Alhasil, jumlah penumpang yang diangkut tidak sebanyak bis yang biasa. Katanya sih cuma sekitar 20 penumpang saja. Konon katanya pula ini adalah yang pertama di Indonesia menggunakan tempat tidur. Trayek yang ditempuh adalah Purbalingga – Purwokerto – Jakarta pp. Hmm... Jadi penasaran...


Kemudian saya mencoba mencari info bis tersebut di internet. Ternyata nama bisnya adalah Brilian Sleeper Bus. Agen bis tersebut ada di beberapa tempat. Salah satu yang terdekat dengan kantor saya adalah yang berada di Mampang (gabung sama agen bis Sinar Jaya). Saya kemudian menanyakan ketersediaan tempat untuk Jumat sore dan jam pemberangkatan bis. Dari petugas agen saya mendapat info kalau tempat masih tersedia dan bis berangkat pada pukul 18.00. Setelah tahu jam pemberangkatan bis, saya jadi ragu. Apakah jadi menggunakan bis ini atau tidak karena pemberangkatan bis yang sangat mepet dengan jam pulang kantor.

Menjelang pulang kantor, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba bis tersebut. Saya berharap masih bisa mendapat tempat karena tidak melakukan pemesanan terlebih dahulu. Ketika jam menunjukkan pukul 17.00 saya langsung cabut dari kantor menggunakan ojek menuju agen bis di Mampang. Sepanjang jalan menuju Mampang padat merayap alias macet. Akhirnya saya sampai di Mampang menjelang pukul 18.00 ketika bis hampir diberangkatkan.

Kemudian saya bertanya kepada awak bis apakah masih ada tempat kosong. Ternyata semua tempat tidur sudah penuh. Namun kata awak bis masih ada kursi cadangan sebanyak 3 kursi di bagian belakang. Meskipun tidak sesuai harapan dan dari pada harus mencari bis lain, saya setuju menggunakan kursi cadangan tersebut. Untuk harga tiket kursi cadangan adalah Rp150.000,-, sedangkan tiket bertempat tidur seharga Rp210.000,- untuk tujuan Purwokerto. Harga tiket sudah termasuk servis makan, 1 botol air minum dan sandal hotel.

 Tidak berapa lama saya sudah berada di dalam bis setelah terlebih dahulu melepas sepatu dan diganti dengan sandal hotel. Memang benar, di dalam bis terdapat 20 tempat tidur susun dua. Jadi di sebelah kanan ada 5 tempat tidur di bagian bawah dan 5 tempat tidur di bagian atas. Demikian juga yang sebelah kiri.  Masing-masing tempat tidur dilengkapi dengan bantal, selimut, layar televisi, colokan listrik dan gorden penutup. Sebenarnya ingin mencoba tempat tidurnya, tapi saya malu karena tiket saya bukan di sini.

Perjalanan dengan bis ini cukup nyaman karena kursinya beda banget dengan bis yang biasa saya naiki itu. Hanya sayang tidak bisa dimiringkan karena sudah mentok di bagian belakang. Maklum, posisi kursi berada di atas mesin. Untuk istirahatnya, bis berhenti di Rest Area Km 102 tol Cipali. Servis makan secara prasmanan terdiri dari nasi, orek tempe, soto, ayam goreng, kerupuk serta buah semangka. Minumannya teh manis hangat. Lauk yang tersedia lebih dari cukup. Buat yang porsi makannya tidak biasa, bisa nambah. Namun sayang, nasi yang tersedia terasa agak gimana gitu. After all, pelayanan ok dan saya tiba di Purwokerto pukul 3 dini hari.