Setiap Jumat malam, biasanya saya menggunakan Damri untuk
pulang ke Purwokerto. Damri saya pilih karena letak stasiunnya yang relatif
dekat dengan kantor saya. Dari pada saya harus bermacet-macet ke Pulogadung
atau Rawamangun, Damri Kemayoran menurut saya adalah pilihan yang bijak. Tentu buat
saya sendiri ya...

Namun Jumat yang lalu (12 Agustus), tiba-tiba saya ingin mencoba bis
yang lain. Bis yang baru saja meluncur pada Idul Fitri yang lalu. Kata temen
bis ini agak berbeda. Umumnya, bis menggunakan kursi sebagai tempat duduk para
penumpangnya. Namun bis yang ini menggunakan tempat tidur sebagai ganti kursi. Alhasil,
jumlah penumpang yang diangkut tidak sebanyak bis yang biasa. Katanya sih cuma sekitar
20 penumpang saja. Konon katanya pula ini adalah yang pertama di Indonesia
menggunakan tempat tidur. Trayek yang ditempuh adalah Purbalingga – Purwokerto –
Jakarta pp. Hmm... Jadi penasaran...

Kemudian saya mencoba mencari info bis tersebut di internet.
Ternyata nama bisnya adalah Brilian Sleeper Bus. Agen bis tersebut ada di
beberapa tempat. Salah satu yang terdekat dengan kantor saya adalah yang berada
di Mampang (gabung sama agen bis Sinar Jaya). Saya kemudian menanyakan
ketersediaan tempat untuk Jumat sore dan jam pemberangkatan bis. Dari petugas agen
saya mendapat info kalau tempat masih tersedia dan bis berangkat pada pukul
18.00. Setelah tahu jam pemberangkatan bis, saya jadi ragu. Apakah jadi
menggunakan bis ini atau tidak karena pemberangkatan bis yang sangat mepet
dengan jam pulang kantor.

Menjelang pulang kantor, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba
bis tersebut. Saya berharap masih bisa mendapat tempat karena tidak melakukan
pemesanan terlebih dahulu. Ketika jam menunjukkan pukul 17.00 saya langsung cabut
dari kantor menggunakan ojek menuju agen bis di Mampang. Sepanjang jalan menuju
Mampang padat merayap alias macet. Akhirnya saya sampai di Mampang menjelang
pukul 18.00 ketika bis hampir diberangkatkan.
Kemudian saya bertanya kepada awak bis apakah masih ada
tempat kosong. Ternyata semua tempat tidur sudah penuh. Namun kata awak bis masih
ada kursi cadangan sebanyak 3 kursi di bagian belakang. Meskipun tidak sesuai
harapan dan dari pada harus mencari bis lain, saya setuju menggunakan kursi cadangan
tersebut. Untuk harga tiket kursi cadangan adalah Rp150.000,-, sedangkan tiket
bertempat tidur seharga Rp210.000,- untuk tujuan Purwokerto. Harga tiket sudah
termasuk servis makan, 1 botol air minum dan sandal hotel.

Tidak berapa lama saya sudah berada di dalam bis setelah
terlebih dahulu melepas sepatu dan diganti dengan sandal hotel. Memang benar,
di dalam bis terdapat 20 tempat tidur susun dua. Jadi di sebelah kanan ada 5
tempat tidur di bagian bawah dan 5 tempat tidur di bagian atas. Demikian juga
yang sebelah kiri. Masing-masing tempat
tidur dilengkapi dengan bantal, selimut, layar televisi, colokan listrik dan
gorden penutup. Sebenarnya ingin mencoba tempat tidurnya, tapi saya malu karena
tiket saya bukan di sini.

Perjalanan dengan bis ini cukup nyaman karena kursinya beda
banget dengan bis yang biasa saya naiki itu. Hanya sayang tidak bisa
dimiringkan karena sudah mentok di bagian belakang. Maklum, posisi kursi berada
di atas mesin. Untuk istirahatnya, bis berhenti di Rest Area Km 102 tol Cipali.
Servis makan secara prasmanan terdiri dari nasi, orek tempe, soto, ayam goreng,
kerupuk serta buah semangka. Minumannya teh manis hangat. Lauk yang tersedia
lebih dari cukup. Buat yang porsi makannya tidak biasa, bisa nambah. Namun sayang,
nasi yang tersedia terasa agak gimana gitu. After all, pelayanan ok dan saya
tiba di Purwokerto pukul 3 dini hari.
Komentar
Posting Komentar