Kamis, 16 Februari 2017

Hikmah Jalan Berlubang

Jika anda Pulang Jumat Kembali Ahad alias PJKA dan pulangnya ke tempat tujuan menggunakan transportasi bus malam, berarti kita sama. Mungkin tujuan-lah yang membedakan kita. Kalau saya tujuannya dari Jakarta ke Purwokerto, bisa jadi Anda dari dan ke kota lainnya. Bisa ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah atau bisa juga lebih jauh lagi di Jawa Timur.

Saya dan Anda, mungkin sudah cukup lama menyusuri jalanan beraspal untuk pulang. Namun bila dibandingkan dengan pak sopir bus yang hampir setiap hari menyusuri jalanan beraspal, apalah artinya kita yang hanya pulang setiap minggu saja. Untuk saya, menyusuri jalan beraspal baru melewati masa dua tahun berlalu. Anda? Bisa jadi lebih lama dari saya. Sementara untuk pak sopirnya bisa jadi sudah bertahun-tahun menjalani rutinitas ini. Namun inti ceritanya bisa jadi sama: jalanan yang tidak bisa diduga. Ibarat kata pepatah: dalamnya laut bisa diduga, dalamnya lubang di jalan siapa tahu. Ga nyambung ya..

Nah, soal jalanan yang rusak dan banyak yang berlubang dalam beberapa bulan terakhir, sebenarnya bisa membawa sesuatu yang positif buat kita.

Pertama, kita bisa berlama-lama menikmati perjalanan. Saran saya, agar lamanya perjalanan dapat dinikmati dengan baik adalah dengan memilih bus yang dilengkapi dengan fasilitas yang oke. Bus yang ber-AC sudah pasti jadi pilihan wajib.Terus tempat duduk harus nyaman dengan formasi 2-2 plus celah kaki yang agak lebar supaya kaki dapat dilurusin kalo sudah mulai pegal. Lebih mantap lagi kalo ada sandaran kaki, fasilitas selimut dan bantal biar dapat bobo cantik dengan indah. Untuk bus yang berhentinya cuma sekali disarankan mencari bus yang ada toiletnya supaya kalo lagi pingin mengeluarkan beban bisa langsung dipenuhi. Untuk yang hobi onlen disarankan mencari bus yang menyediakan colokan listrik. Kalau tidak ada, berarti harus siap sedia dengan power bank-nya. Kalo kehabisan baterai nggak asyik kan karena tidak bisa update status posisi perjalanan.

Kedua, melatih kreatifitas. Akibat jalan rusak dan berlubang, ternyata memunculkan kreatifitas berupa pembuatan meme. Di internet cukup banyak meme yang beredar terkait jalan yang rusak. Banyak yang lucu dan mengundang senyum, tapi sesungguhnya membuat miris. Kenapa bisa separah ini jalan raya kami?

Ketiga, melatih kesabaran. Ya, karena efek jalan berlubang membuat lamanya perjalanan menjadi tidak bisa diperkirakan. Dalam keadaan normal, saya biasa tiba di Purwokerto antara pukul 3 s.d 4 pagi. Setelah koleksi lubang di jalan bertambah banyak, lamanya perjalanan mendapat bonus antara 1 jam s.d waktu yang tidak dapat ditentukan. Untuk itu sangat disarankan untuk membawa perbekalan yang cukup sebelum berangkat. Jadi kalau kelaparan dan kehausan di tengah perjalanan tidak bingung lagi mencari makanan dan minuman.

Keempat, semakin mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Lho, memang apa hubungannya ya? Jelas berhubungan banget. Selama 3-4 bulan terakhir melewati jalan berlubang antara Bumiayu - Pekuncen - Ajibarang saya melihat setidaknya ada 3 buah truk yang terguling di jalur tersebut. Kata gosip yang beredar hal itu disebabkan oleh as yang patah setelah terperosok ke dalam lubang. Nah, agar nasib saya - dan sesama penumpang bus lainnya tidak bernasib sama dengan truk-truk itu, kami jadi lebih banyak berdoa kan. Ya, tentunya agar kami semua selamat sampai tujuan masing-masing. Nyambung kan...

Kelima, PT KAI menambah perjalanan kereta api. Ya, sudah 3 minggu ini setiap Jumat malam ada KLB (Kereta Luar Biasa alias kereta tambahan) untuk rute Jakarta - Surabaya, Jakarta - Solo dan Jakarta - Kutoarjo. Untuk arah sebaliknya berlaku setiap Minggu malam. Kalo boleh jujur, sesungguhnya saya belum pernah mengkonfirmasi kepada PT KAI mengenai alasan penambahan kereta ini. Apakah karena jalanan yang rusak dan berlubang atau karena sebab lainnya. Yang jelas adanya kereta tambahan ini bisa menjadi alternatif moda transportasi khususnya buat saya yang PJKA atau para calon penumpang lainnya.