Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Curhat Istri Tetangga

Gambar
Malam itu sebelum tidur, saya dan istri mengobrol tentang berbagai hal. Tentang kondisi cuaca di tempat tinggal kami yang mulai sering turun hujan. Tentang rumput liar yang mulai tumbuh kegirangan dan banyak bermunculan di sela-sela batu pada halaman rumah. Tentang kegiatan anak kami yang masih sekolah, juga yang sedang kuliah di luar kota. Juga tentang keadaan keponakan yang sedang menderita sakit. Dan tentunya pekerjaan istri yang semakin menumpuk menjelang akhir tahun 2024. Obrolan lainnya adalah kisah istri tetangga yang bekerja sebagai PNS. Eh, ini ghibah bukan  sih? Malam itu, istri saya menceritakan kisah istri tetangga yang cukup mengusik hatinya. Istri tetangga curhat kepadanya bahwa dia sering diledek oleh rekan kantornya karena kesulitan melafalkan huruf “F” dan “V”. Harap maklum, istri tetangga kami berasal dari Sunda. Sebagai orang Sunda, sepertinya memang terdapat kesulitan dalam mengucapkan huruf-huruf tersebut. Namun, ironisnya justru rekan kerjanya menjadikan kekur...

Disparitas Tarif Pangkas Rambut

Gambar
Bukan agar terlihat keren atau ilmiah, saya menggunakan kata "disparitas" pada judul tulisan ini. Semata-mata hanya ingin tampil beda dan agar menarik perhatian saja. Menurut KBBI, kata disparitas sendiri mempunyai arti perbedaan. Bisa juga berarti jarak.  Semoga Anda yang membaca tulisan ini adalah salah satu di antara yang tertarik dengan adanya penggunaan kata tersebut. Pangkas rambut.  Ya... Kegiatan yang biasa saja namun tidak bisa saya lakukan sendiri.  Untuk ini tentu saya membutuhkan orang lain yang mempunyai keahlian memotong rambut. Dulu sebutannya adalah tempat tukang cukur. Kemudian berubah menjadi "Pangkas Rambut". Seiring berjalannya waktu, kemudian dikenal istilah yang lebih kekinian yaitu "Barber Shop". Intinya sama saja sih, ya potong rambut juga...  Pangkas rambut setidaknya saya lakukan setiap 3 minggu atau sebulan sekali. Mungkin terbawa kebiasaan sejak kecil. Waktu itu, rambut saya dipotong sendiri oleh ayah. Potong rambutnya menggun...

Pasar Manis Purwokerto, Riwayatmu Kini

Gambar
Pasar Manis Purwokerto adalah salah satu pasar yang menjadi saksi bisu sejarah perkembangan kota Purwokerto. Sejak lama, pasar ini telah menjadi pusat aktivitas ekonomi warga sekitar. Keberadaannya yang strategis di pusat kota dan relatif dekat dengan alun-alun Purwokerto membuatnya mudah diakses dari berbagai arah. Termasuk orang tua penulis yang menjadi pelanggan tetap pasar ini. Dahulu, hampir setiap minggu kami berbelanja ke Pasar Manis yang berjarak kurang lebih 1 km dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor. Lazimnya pasar tradisional, Pasar Manis dikenal sebagai tempat berjualan sayur mayur, buah-buahan, sembako, dan juga jajanan pasar. Bumbu-bumbu dan rempah juga tersedia. Bagi yang ingin menikmati kuliner sarapan pagi sederhana, juga ada. Bahkan, tidak ketinggalan ramuan tradisional atau jamu bagi yang ingin menjaga kesehatan atau kebugaran. Pada era sebelum tahun 2000-an, Pasar Manis cenderung terlihat kumuh. Lapak dagangan banyak yang sudah mulai lapuk karena menggu...

Kisah Sepasang Sajadah

Gambar
   Ahad sore itu saya berada di sebuah agen bus. Bukan untuk membeli tiket, namun untuk menunggu keberangkatan bus. Sesuai jadwal di tiket, bus akan berangkat pada pukul 6 sore. Kurang lebih sepuluh menit setelah adzan maghrib berkumandang. Tujuan saya adalah Wates.  Sebuah kota kabupaten yang tidak terlalu besar. Tidak juga terlalu ramai. Berada di sebelah barat kota Yogyakarta. Dan di sebelah timur bandara Yogyakarta International Airport. Strategis ya…   Saat terdengar adzan maghrib, saya berjalan menuju sebuah mushola kecil yang berada di salah satu sudut ruangan. Sesampainya di sana terlihat sepasang sajadah yang tergeletak di lantai keramik. Satu sajadah berwarna biru gelap. Motifnya tidak terlalu saya pahami. Sepertinya mirip dengan ukiran Jepara. Motif tersebut memenuhi hampir setiap bagiannya. Satu lagi berwarna biru muda. Ada gambar seperti kubah atau mihrab masjid. Ada tambahan motif seperti ukiran di bagian tengahnya. Di tepinya terdapat hiasan berup...

Pantai Tarimbang, Air Terjun Laputi, Keindahannya Sepadan dengan Perjuangan Mencapainya

Gambar
Apakah kakak2 pernah mendengar Pantai Tarimbang? Atau Air Terjun Laputi?   Kalo belum, silakan kakak2 bisa lanjut membaca tulisan ini. Tulisan singkat ini berasal dari sisa-sisa ingatan saya yang merupakan pengalaman perjalanan dua tahun yang lalu. Perjalanan bersama beberapa teman. Maaf sudah agak lama. Tapi saya yakin tidak basi, karena bukan makanan... ha ha…  Pantai Tarimbang adalah salah satu pantai - dari sekian banyak pantai - yang terletak di selatan Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pantai ini masuk wilayah Kecamatan Tabundung, Kabupaten Sumba Timur. Jarak tempuh kurang lebih sekitar 90 km dari kota Waingapu, ibu kota kabupaten Sumba Timur.  Nah, untuk air terjun Laputi lokasinya juga masih berada di wilayah Kecamatan Tabundung.  Posisinya berada di sebelah timur laut pantai Tarimbang. Jarak tempuh dari pantai Tarimbang mungkin sekitar 30 – 40 km.  Pada bulan Agustus 2022 yang lalu, saya dan beberapa teman berkesempatan mengunjungi pantai ...

Menepi, Ngopi, Membranding Instansi

Gambar
Sore itu, sebenarnya lebih tepat dikatakan malam, rona warna kuning di langit sudah lama menghilang. Saya  meluncur bersama si Pinky, sepeda lipat kesayangan menuju ke salah satu toko roti di kota Wates. Lalu lintas masih ramai seperti biasa karena merupakan jalur utama lintas Purworejo – Wates – Yogyakarta. Saya yang bersepeda harus berjibaku dengan sepeda motor dan mobil. Bahkan juga dengan kendaraan besar seperti bus dan truk. Agar mereka bisa melihat saya dari jauh, saya pasang lampu kedap kedip di bagian belakang. Jangan sampai keberadaan saya tidak terlihat dan tiba-tiba mendapatkan ciuman. Bukan ciuman mesra tapi menyakitkan. Ciuman yang bisa membuat tubuh babak belur penuh luka. Bahkan mungkin “mematikan”. Semoga saya selalu dijauhkan dari hal buruk seperti itu.. Amin.  Sesampainya di toko yang saya tuju, yang ada di selatan bank Mandiri Wates, sepeda saya parkirkan di dekat pintu masuk. Beres parkir  saya lantas berjalan mendekat, mendorong pintu dan masuk ke dal...

Warung Tenda Pecel Lele Cak Pin, Nikmat dan Bahaya di Tengah Deru Laju Kereta

Gambar
Pecel lele, merupakan salah satu hidangan yang menurut pendapat penulis telah menjadi favorit banyak orang. Terdiri dari ikan lele yang digoreng garing, ditemani sambal terasi, lalapan segar terdiri dari irisan ketimun, kol, daun kemangi, dan tentunya sepring nasi hangat.  Ini adalah perpaduan sempurna untuk menggoyang lidah. Hidangan ini simpel dan cepat disajikan dengan harga yang terjangkau, cocok untuk orang seperti saya yang tidak bisa masak dan malas ribet. Apabila dompet mulai menipis, warung tenda pecel lele bisa menjadi salah satu solusi menikmati makan malam yang ramah di kantong. Karena selain lele, biasanya tersedia menu lain dengan harga lebih terjangkau yaitu tahu dan tempe.  Salah satu keunggulan warung tenda pecel lele terletak pada kesederhanaannya. Meja kursi minimalis yang biasanya menyatu dengan gerobak dagangan ditata rapi di bawah tenda. Di beberapa tempat, ada pula yang menyediakan tempat lesehan. Tanpa perlu tempat yang mewah, warung tenda ini tetap mam...

Pengalaman Naik Bus Yang Namanya Mengandung Doa, Tapi Hati Tetap Was-Was

Gambar
Hari itu, Ahad sore sekitar pukul 17.00 WIB saya meluncur ke sebuah agen bus yang terletak di depan jalan masuk menuju terminal bus Bulupitu di Purwokerto. Seperti Ahad-Ahad sebelumnya, saya ke agen bus ini untuk menempuh perjalanan kembali menuju Wates, sebuah kota kecil di sebelah barat Yogyakarta. Biasanya saya berangkat dengan bus dari agen ini dengan jadwal pukul 18.00. Namun sepertinya sore itu saya kurang beruntung. Bus yang biasa saya naiki, sedang mengalami kerusakan dan masih dalam proses perbaikan. Menurut kakak penjual tiket, bus keberangkatan berikutnya ada pada pukul 7 malam. Dari pada menunggu akhirnya saya memutuskan menuju terminal bus Bulupitu dengan harapan ada bus lain dengan keberangkatan sekitar jam 6 sore juga. Karena jaraknya hanya selemparan batu, maka saya menuju terminal dengan berjalan kaki. Kebetulan cuaca juga mendukung walaupun agak mendung. Hanya beberapa menit akhirnya saya sampai di pintu masuk gedung terminal bus. Saat saya tiba, suasana sudah mulai g...