Kamis, 22 September 2016

Damri vs Kereta Api: Sebuah Catatan Perjalanan




Hampir setiap Jumat malam saya melakukan perjalanan pulang dari Jakarta ke Purwokerto dengan Damri. Kemudian di Minggu malam kembali lagi ke Jakarta dengan Kereta Api. Tidak terasa, hampir dua tahun sudah saya menjalani rutinitas ini. Bosan dan lelah? Itu sih tidak perlu ditanya lagi. Bagaimanapun, ini adalah sebuah pilihan hidup yang mesti dijalani. Jadi ya.. dinikmati saja. Di luar sana ternyata banyak juga kok yang seperti saya. Pulang Jumat kembali Ahad...

Seringnya menggunakan Damri dan Kereta Api membuat saya tergelitik untuk membandingkan dua maskapai eh perusahaan ini yang notabene sama-sama perusahaan pelat merah. Membandingkan Damri dan Kereta Api dari sisi kinerja keuangan tentu tidak akan saya lakukan. Ini jelas rumit dan tentunya membutuhkan pengetahuan manajemen keuangan. Kebetulan saya juga bukan analis keuangan. Dan saya juga tidak sedang membuat penelitian atau skripsi dengan membandingkan kedua perusahaan tersebut.

Karena itu saya ingin perbandingan yang sederhana saja. Saya coba membandingkan Damri vs Kereta Api berdasarkan pengamatan dan pengalaman selaku pengguna rutin selama hampir dua tahun. Sederhananya, perbandingan akan saya buat dalam tabel berikut:


Layanan
Damri
Kereta Api
Tiketing
-        Loket penjualan pada agen/perwakilan
-        Sudah online, namun untuk trayek bus tertentu saja
-        Masih ada calo berkeliaran di pool Kemayoran
-        Loket penjualan di stasiun, biro travel, minimarket, kantor pos
-        Sudah online, untuk semua jurusan kereta jarak jauh
-        Sudah tidak terlihat calo di stasiun kereta
Ruang tunggu keberangkatan
-        Terbuka, kurang terawat dan kotor, kursi fiber sudah banyak yang rusak
-        Campur baur penumpang dan bukan penumpang/pengantar/penjemput/calo
-        Bebas merokok
-        Terbuka, terawat dan bersih, kursi tunggu besi dilapis busa
-        Hanya penumpang yang masuk di ruang keberangkatan
-        Tersedia smoking area
Toilet
-        Tidak ada urinoir
-        Kebersihan lumayan, petugas ada tapi lebih sering duduk menerima pembayaran
-        Penggunaan toilet dipungut pembayaran
-        Ada urinoir
-        Kebersihan bagus, petugas ada dan rutin membersihkan ceceran air
-        Toilet gratis
Mushola
-        Memadai dan sudah dilengkapi AC
-        Memadai dan sudah dilengkapi AC
Armada
-        Relatif sudah berumur
-        Dilengkapi AC
-        Pernah mogok beberapa kali
-        Tidak tersedia toilet
-        Relatif berumur tapi sudah ada peremajaan baik untuk gerbong ekonomi, eksekutif serta lokomotifnya
-        Dilengkapi AC
-        Belum pernah mogok
-        Tersedia toilet
Ketepatan waktu
-        Hanya ada jadwal keberangkatan
-        Keberangkatan relatif tepat waktu, kedatangan susah diprediksi karena situasi lalu lintas yang tidak menentu
-        Jadwal keberangkatan dan kedatangan tersedia
-        Keberangkatan dan kedatangan relatif tepat waktu, walaupun masih terjadi keterlambatan
Keamanan Perjalanan
-        Hanya ada satu orang awak bus selain sopir
-        Selain kondektur, terdapat beberapa security yang bertugas
Kenyamanan Perjalanan
-        Tidak ada petugas kebersihan
-        Tidak ada restorasi, namun bus berhenti di rumah makan sebanyak 2 kali selama perjalanan
-        Ada pemberitahuan kepada penumpang sesuai tujuan.
- Asongan dan pengamen masih ada
-        Ada petugas kebersihan selama perjalanan kereta
-        Ada layanan restorasi
-        Ada pemberitahuan ketika kereta api akan tiba dan berhenti di stasiun tertentu
- Sudah tidak ada asongan dan pengamen
Customer service
-        Tidak ada
-        Mulai tahun ini diluncurkan call center Damri 1500-825
-        Ada
-        Call center 121 sudah ada sejak lama
Promosi/Layanan Spesial
-        Belum pernah ada tiket promo dalam 2 tahun terakhir.
-        Disediakan takjil buka puasa
-        Pada momen-momen tertentu ada tiket promo. Yang terbaru misalnya menyambut 71 th KAI harga tiket Rp28.945 untuk semua kelas.
-        Penulis tidak tahu apakah tersedia takjil atau tidak, namun dari teman pengguna kereta api diperoleh info bahwa PT KAI menyediakan takjil bagi penumpangnya.

Selama hampir dua tahun “menjalin kasih” bersama Damri dan Kereta Api, yang terlihat terus melakukan perubahan adalah Kereta Api. Misalnya beberapa kali merenovasi toilet, memperbaiki mushola, memperbaiki dan mengubah layout ruang tunggu, mengganti kursi tunggu, membuat custumer service dan yang paling terakhir adalah meluncurkan kereta api ekonomi rasa eksekutif. Sementara itu Damri terlihat masih jalan di tempat.

Nah, kalau dikaitkan dengan visi dan misi perusahaan maka pimpinan dan karyawan kereta api sepertinya terus berusaha keras mewujudkan visi dan misinya.  Menurut saya sejauh ini mereka telah cukup baik pencapaiannya. Hal ini jelas terlihat dengan adanya perubahan-perubahan yang dilakukan secara terus-menerus.  Imbas perubahan tersebut sangat dapat dirasakan oleh saya selaku pengguna layanan. Sementara untuk Damri sendiri dapat dikatakan  belum berhasil mewujudkan visi dan misinya. Dua tahun berlalu belum tampak banyak perubahan yang saya rasakan selaku pengguna layanan. Ada teri ada kedondong... pliss Damri... berubah dong...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar