Senin, 14 April 2014
Ternate, 6 tahun yang lalu... (2)
Postingan kali ini saya akan melanjutkan catatan saya sebelumnya mengenai kota Ternate, sekarang dan enam tahun yang lalu..
Tempat Berbelanja
Nah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun berhari-hari, sekarang ini jauh lebih banyak pilihan. Enam tahun yang lalu Ruko Jatiland dan Jatiland Mall masih sementara dibangun. Sekarang hampir semua ruko telah terisi dan menawarkan berbagai barang kebutuhan berupa sandang, pangan dan kebutuhan lainnya. Di pertokoan ini ada toko pakaian, toko sepatu, toko peralatan rumah tangga, agen travel, salon, rumah makan bahkan hotel ada juga. Selain itu, belum lama ini telah dioperasikan pusat perbelanjaan baru yang mempunyai jaringan se-Indonesia yaitu Hypermart. Lokasi tempat Hypermart sekarang berdiri, enam tahun yang lalu masih berupa laut yang kemudian direklamasi menjadi daratan. Selain supermarket besar, di beberapa tempat juga banyak bermunculan minimarket maupun ruko-ruko baru. Sungguh menambah keragaman pilihan belanja di kota Ternate...
Bagi penyuka belanja di pasar tradisional, sekarang telah ada Pasar Higienis yang berada di sebelah timur terminal angkutan kota. Pasar ini terlihat megah dengan bangunan gedung dua lantainya. Enam tahun yang lalu pasar ini belum ada. Pasar tradisional lama masih berada di sebelah barat terminal angkutan kota. Yang namanya pasar tradisional, memang sulit bisa lepas dari kekumuhan dan kesemrawutan. Demikian juga di pasar yang baru ini. Meskipun gedungnya megah, menjadi hilang kemegahanannya karena tempat parkir kendaraan telah dipenuhi oleh lapak-lapak pedagang. Betapa sulitnya menertibkan negeri ini ya...
Tempat Hiburan dan Rekreasi
Sebenarnya ada beberapa pantai di pulau Ternate yang mempunyai pemandangan eksotis. Sepertinya pantai-pantai tersebut sengaja dibiarkan tetap alami dan apa adanya. Tapi ada juga sih yang dikelola oleh pihak berwenang maupun pribadi. Salah duanya adalah pantai Sulamadaha dan pantai Bobane Ici. Pantai-pantai ini cukup banyak dikunjungi warga lokal dan warga pendatang. Di pantai Sulamadaha sekarang sudah banyak tersedia saung-saung untuk menikmati pemandangan laut dan deburan ombak. Jalan di tepian pantainya menuju ke teluk tersembunyi (orang sini bilang “hol”) juga sudah dilengkapi pagar pembatas. Selain itu, telah tersedia juga Banana Boat bagi yang menyukai kecepatan, cipratan air laut, sekaligus menguji nyali. Yang dari dulu sampai sekarang tidak berubah adalah kuliner tradisionalnya yaitu pisang goreng dicocol sambal dan kelapa muda. Hmmm...Yummy...
Yang menyukai permainan air khususnya anak-anak, sekarang bisa ke Waterboom yang bernama Ternate Wonder Island. Letaknya di Kayu Merah, dekat pembangkit listrik PLN Kayu Merah dan tidak terlalu jauh dari pusat kota. Enam tahun yang lalu, tempat ini adalah lahan kosong. Katanya sih milik suatu perusahaan. Tetapi pemda mengklaim kepemilikannya juga di tempat ini. Gosipnya sih, lahan ini adalah lahan sengketa. Namun entah kenapa, saat ini bisa dibangun waterboom.
Buat yang suka nyanyi, sekarang sudah ada tempat karaoke yang cukup bagus. Bahkan salah satunya adalah tempat karaoke yang mempunyai jaringan nasional, yaitu Inul Vista. Letaknya tidak jauh dari pusat kota yaitu di Kalumpang depan Telkom Ternate. Yang suka nongkrong dan mencari yang gratisan, sekarang sudah dibangun Taman Nukila. Taman ini terletak di kawasan tapak, dekat Mesjid Raya Al Munawwar. Pengunjung bisa duduk-duduk di sini menikmati pemandangan laut dan merasakan hembusan anginnya. Di sini juga lumayan rindang karena banyak pepohonan. Nongkrong lama kemudian perut menjadi lapar tidak usah khawatir susah mencari makanan. Di sekitar taman ini banyak penjual makanan. Ada bakso, soto, nasi goreng, ayam lalapan, gado-gado, sate, gule, sop saudara, sop konro, gorengan dan lain-lain. Ya, banyak sekali pilihan, tinggal sesuaikan selera dan kantong saja.
Ternate, 6 tahun yang lalu... (1)
Waktu rasanya barlalu begitu
cepatnya. Tanpa terasa, pemilu di bulan April 2014 adalah kali kedua yang saya alami
di kota ini, Ternate. Itu berarti lima tahun telah saya lewati. Lebih tepatnya sih
lebih dari itu. Saya mulai bersenyawa dengan kota ini pada bulan Mei 2008 yang
lalu. Jadi, sudah hampir 6 tahun saya berada di kota ini. Kota yang namanya
telah mendunia sejak lama. Menurut sejarahnya, harum rempah-rempahnya telah
mengundang bangsa Eropa ke pulau Ternate dan pulau-pulau lain di sekitarnya...
Karena sudah cukup lama di sini,
sepertinya lumayan banyak perubahan yang dialami kota ini. Sebagai pengingat
pribadi saya, yang mungkin suatu saat akan meninggalkan kota ini, tentu tidak ada
jeleknya saya membuat catatan kecil tentang apa-apa saja perubahan selama saya
berada di kota ini. Yah, siapa tahu catatan yang tidak seberapa ini bisa
bermanfaat juga bagi orang lain. Buat saya minimal bisa jadi selingan untuk mengurangi
rasa jenuh dan bosan yang kadang kala datang menyapa.
Ternate, sebuah kota sekaligus nama
sebuah pulau yang berada di kaki Gunung Gamalama. Kota dengan kondisi geografis
yang unik karena berada di pantai sekaligus di lereng gunung. Geografis yang
demikian cukup berpengaruh pada cuacanya. Cuaca di sini sering tidak menentu. Ada
kalanya panas di musim hujan, tetapi ada juga hujan di musim panas. Seperti di
hari pemilu tanggal 9 April yang lalu, dari pagi sampai siang menjelang sore,
cuaca begitu cerah. Namun tiba-tiba tidak lama kemudian mendung tanpa permisi
datang dan mencurahkan bebannya yang cukup deras menyirami apa saja yang ada di
bawahnya. Dan alhamdulillah, cuaca menjadi lebih sejuk...
Menurut saya, Kota Ternate tidaklah terlalu besar,
tetapi juga tidak bisa dibilang kecil. Mungkin bisa dikelompokkan ke dalam kota
sedang. Namun mobilitas penduduk maupun pendatang di sini lumayan ramai juga. Sampai
jauh malam pun situasinya masih cukup ramai. Mungkin karena kota ini menjadi
penghubung dan menjadi persinggahan untuk menuju kota-kota lain di Maluku Utara
dan sekitarnya. Baik dari luar yang akan masuk ke kota-kota di Maluku Utara,
maupun yang akan keluar ke provinsi lain. Hampir dipastikan akan melalui
Ternate. Ada bandara di sini yang melayani penerbangan masuk dan keluar Maluku
Utara. Ada pula penerbangan ke kota-kota kabupaten di Maluku Utara. Ternate juga
memiliki pelabuhan laut yang tidak terlalu besar namun bisa disinggahi oleh
kapal Pelni dan kapal barang pengangkut kontainer. Hal ini sangat membantu
mobilitas penumpang dan barang baik yang menuju Ternate maupun ke kota-kota
lain di sekitar Maluku Utara, bahkan sampai ke pulau Jawa.
Pulau Ternate sebenarnya adalah
pulau gunung api. Artinya, ya pulau, ya sekaligus gunung berapi juga. Tinggi
puncaknya kurang lebih 1700-an meter di atas permukaan laut dan mempunyai nama
gunung Gamalama. Gunung ini sampai sekarang merupakan gunung berapi aktif. Kalo
tidak percaya, datang saja kesini kemudian lihat puncaknya. Di sana, di bagian sebelah
timur agak ke utara terlihat menghitam. Itu berarti pertanda ada sesuatu yang
panas di situ. Sering juga terlihat adanya asap yang mengepul di puncaknya. Bahkan
pada akhir Desember 2012 yang lalu gunung ini sempat “polote” (kata orang sini)
atau meletus. Kebetulan waktu itu saya
sedang berada di luar kota namun sementara dalam perjalanan kembali menuju kota
Ternate. Akibat letusan itu bandara Sultan Babullah Ternate ditutup dan semua penerbangan
ke Ternate dibatalkan. Akhirnya saya menambah liburan di kampung halaman, he he
he...
Enam tahun berlalu, bukan saja saya
yang mengalami perubahan yaitu menjadi tua, demikian pula kota ini. Banyak
perubahan-perubahan yang tejadi di kota ini seiring perkembangan sebuah kota.
Berikut ini adalah beberapa perubahan di kota Ternate menurut pengamatan saya:
Sarana dan Prasarana Transportasi
Yang pertama saya tulis di sini
adalah Bandar Udara Sultan Babullah Ternate. Kenapa? Karena di sinilah pertama
kali saya menginjakkan kaki di kota ini. Pesawat yang saya tumpangi waktu itu
adalah Merpati yang berangkat dari Yogyakarta. Sekarang ini pesawat tersebut
sudah tidak terdengar lagi deru mesinnya di bandara ini. Entah kenapa, apakah
karena kalah bersaing dengan maskapai lain yang masuk belakangan, atau karena
perusahaannya memang sedang dirundung masalah sehingga harus mengurangi rute
penerbangannya...
Selain Merpati yang sudah tidak
menyinggahi kota Ternate, pernah ada juga Kartika Airlines. Maskapai ini sempat
melayani Ternate beberapa waktu yang lalu, namun tidak lama kemudian menghilang
bersama hembusan angin. Setelah itu, ada juga Batavia Air yang melayani
penerbangan ke Ternate sejak tahun 2009. Masukkan Batavia Air menjadi angin
segar buat pendatang seperti saya karena maskapai ini menawarkan tiket dengan
harga sangat bersaing. Namun karena perusahaanya dipailitkan, akhirnya tidak
ada lagi penerbangannya ke sini. Terakhir, yang belum lama menghentikan
penerbangannya – terutama ke kota-kota besar di Jawa - adalah Express Air. Saat
ini yang tersisa hanya tinggal Garuda Indonesia, Sriwijaya dan Wings Air.
Buat pendatang yang baru akan
pertama kali ke sini, belum lama ini di Bandara Sultan Babullah telah
dioperasikan terminal penumpang baru. Terminal ini diresmikan pada tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan terminal lama akan terlihat jauh berbeda. Terminal
baru ini cukup megah. Bahkan akan sangat kontras perbedaannya jika dibandingkan
dengan keadaan enam tahun yang lalu.
Terminal kedatangan enam tahun yang
lalu bisa dikatakan sangat sempit. Langit-langitnya tidak begitu tinggi. Juga
tidak terlihat adanya AC untuk mendinginkan ruangan. Yang ada hanyalah kipas angin yang berputar di
atas kepala penumpang yang sedang menunggu pengambilan bagasi. Akibatnya,
terasa sangat gerah di sini. Belum lagi masih ditambah oleh banyaknya orang yang
tidak berkepentingan ikut nimbrung di tempat ini. Selidik punya selidik,
ternyata mereka ini selain para penjemput penumpang pesawat, ada juga sopir taksi, baik yang resmi maupun
yang gelap, tidak ketinggalan ada juga tukang ojek. Yang membuat miris,
pengambilan bagasi bawaan penumpang tidak melalui conveyor/ban berjalan.
Melainkan dilempar begitu saja oleh petugas bagasi dari mobil pick up
pengangkut barang. Buat penumpang yang membawa barang pecah belah, jangan terlalu
berharap barangnya masih utuh di sini, he he he...
Setelah bandara, saya ingin
melanjutkan cerita sedikit mengenai pelabuhan lautnya. Namanya pelabuhan A.
Yani. Selain disinggahi kapal barang/kontainer, pelabuhan ini juga disinggahi
kapal Pelni. Yang masih saya ingat - karena saya pernah mencicipi kabinnya –
adalah kapal Lambelu dan kapal Sangiang. Ya, saya tidak akan lupa. Dengan kapal
Lambelu, saya terapung-apung selama 4 hari menempuh perjalanan laut dari kota Bitung
(Sulawesi Utara) menuju kota Surabaya (Jawa Timur). Perjalanan menjadi selama
itu karena ada beberapa pelabuhan yang disinggahi: Ternate, Namlea, Ambon,
Bau-Bau, dan Makassar. Namun itu adalah kenangan lama, sudah bertahun-tahun
yang lalu. Buat yang tertarik ingin mencoba, silakan...
Nah, setelah pelabuhan, kini
giliran jalan keliling pulau Ternate yang akan saya ceritakan. Biasanya, jika
ada tamu atau pendatang yang berada di kota ini untuk sementara waktu, akan menyempatkan
diri atau akan diajak jalan-jalan mengelilingi pulau Ternate. Enam tahun lalu,
jalan yang mengelilingi pulau Ternate tidaklah terlalu lebar. Di beberapa
tempat terdapat rimbunan semak yang menutupi jalan. Ada juga beberapa tikungan
tajam dengan tebing curam di salah satu sisinya. Aspalnya juga sudah mulai
rusak di sana sini. Namun sekarang sudah berubah, loh. Jalan terasa menjadi lebar
karena ada penambahan bahu jalan dan pembersihan semak-semak di tepinya. Di
beberapa bagian juga telah dibangun saluran air hujan dan talud penahan tebing.
Beberapa tikungan tajam juga telah dikurangi ketajamannya. Dan yang luar biasa
adalah pemandangannya. Satu sisinya menyajikan keindahan pantai dan air
lautnya. Di sisi yang lain ada lereng gunung dan tebingnya. Buat berkendara
lumayan menyenangkan, karena tidak terlalu banyak kendaraan yang lewat. Kalau mau
uji nyali dengan ngebut, bisa juga, asal
berani...
Selasa, 08 April 2014
Desain Interior Lantai 2
Postingan kali saya akan menampilkan desain interior lantai 2 yang merupakan bagian dari desain rumah yang sudah saya buat sebelumnya.
Ruang Keluarga
Ruang Keluarga
Ruang keluarga lantai 2 berukuran 3,5 x 4 meter. Di sini ditempatkan satu set meja kursi dan sebuah rak pajangan hasil kreasi sendiri. Di sebelahnya terdapat tempat menonton televisi dengan lesehan dengan ukuran 3 x 3,5 meter. Di ruang ini ditempatkan sebuah rak televisi dan sebuah rak buku. Di sebelah ruang ini terdapat kamar mandi/wc dan akses keluar ke tempat jemur.
Kamar Tidur Utama
Kamar tidur utama berukuran 4 x 3,5 meter. Di kamar tidur utama ini tempatkan 1 buah tempat tidur dan 1 buah lemari pakaian. Dinding belakang menggunakan wallpaper corak kayu, sedangkan kanan, kiri dan depan menggunakan warna krem. Di kamar tidur utama ini dilengkapi dengan kamar mandi/wc.
Kamar Tidur Anak 1
Kamar tidur anak 1 ini berukuran kurang lebih 3,5 x 3,5 meter. Di kamar tidur anak ini saya letakkan satu buah tempat tidur, satu buah lemari pakaian dan meja/rak kecil. Meja/rak kecil ditempatkan pada sudut kamar berjendela agar ruang terkesan luas. Dinding menggunakan wallpaper berwarna ungu dan gorden berwarna biru tua agar serasi.
Kamar Tidur Anak 2
Kamar Tidur Anak 2 ini berukuran 3 x 3 meter. Dinding menggunakan wallpaper warna merah muda. Perabot yang ditempatkan berupa tempat tidur kecil, meja/rak kecil dan sebuah rak untuk tempat baju. Kamar tidur anak 2 ini mempunyai akses ke balkon depan.
Desain Interior Lantai 1
Postingan kali saya akan menampilkan desain
interior lantai 1 dari desain rumah yang sudah saya buat sebelumnya.
Ruang Tamu
Ruang tamu berukuran kurang lebih 3 x 3 meter.
Dengan ukuran tersebut bisa dikatakan tidak terlalu besar. Supaya tetap
terkesan lega, saya meletakkan sebuah sofa sudut dan satu buah meja saja. Agar tidak
terlihat monoton, saya tambahkan rak pajangan yang mempunyai dua muka. Rak
pajangan ini juga berfungsi sebagai partisi antara ruang tamu dengan ruang
keluarga. Apabila dibutuhkan ruang yang lebih luas, rak pajangan ini bisa
digeser ke tempat lain sehingga ruang tamu akan mempunyai akses langsung ke
ruang keluarga.
Ruang Keluarga
Ruang keluarga berukuran 7 x 3,5 meter. Di
ruang ini saya tempatkan 2 set meja kursi karena ruangan yang memanjang. Saya juga meletakkan sebuah rak pajangan yang
sekaligus menjadi tempat televisi. Dari ruang keluarga ini, mempunyai akses ke
garasi dan halaman samping rumah. Dengan akses langsung ke halaman samping
diharapkan ruangan ini mendapatkan sirkulasi udara yang baik dan cahaya dari
luar yang cukup. Di ruangan ini juga terdapat akses tangga ke lantai 2. Ruang
di bawah tangga bisa dimanfaatkan sebagai kamar mandi/wc atau tempat
penyimpanan barang.
Ruang Makan dan Dapur
Ruang makan dan dapur berukuran kurang lebih 3 x 3,5 meter. Meskipun tidak terlalu besar, ruang makan dan dapur ini berhubungan langsung dengan ruang keluarga sehingga diharapkan mempunyai kesan luas. Perabot dapur pun dibuat dibuat simple agar terkesan rapi dan tidak terlalu banyak menyita ruangan. Berdekatan dengan ruang ini terdapat kamar mandi/wc berukuran 2 x 1,5 meter.
Thank’s untuk Kator-Legaz atas list gypsum
bergeriginya...
Senin, 07 April 2014
Desain Rumahku Menggunakan Sweet Home 3D (4)
Pusing dan tidak puas dengan desain rumah membuat saya berhenti sementara berkutat dengan SH3D. Perhatian kini lebih saya fokuskan kepada menemukan denah rumah yang cocok, bukan pada tampilan 3 dimensinya. Saya pikir, kalau denah sudah cocok dan pas di hati, maka tampilan 3 dimensinya akan lebih mudah menyesuaikan. Jadi saya mulai mencari inspirasi lagi dengan siapa lagi kalau bukan si google. Dari apa yang ditemukan google, kemudian saya mulai mengembangkan imajinasi saya sendiri...
Dalam kegalauan kadang saya suka berpikir, dari pada pusing dan buang-buang waktu membuat desain sendiri, mengapa tidak menggunakan jasa arsitek saja? Setelah saya searching dan browsing di internet, (kata yang jual) harga yang ditawarkan di internet tidak terlalu mahal (buat yang punya uang tentunya ya...). Harga yang paling umum ditawarkan pada kisaran 20 ribu sampai dengan 30 ribuan rupiah per m2 luas bangunan, dengan luas bangunan minimal 100m2. Ada juga sih yang menawarkan lebih murah dari itu. Namun ada juga yang jauh lebih mahal sampai dengan ratusan ribu rupiah per m2 luas bangunan. Tinggal hitung sendiri berapa luas bangunan yang dikehendaki kemudian dikalikan harga yang tersebut. Misalnya mau buat bangunan 100 m2 berarti biaya desain arsiteknya pada kisaran 2 – 3 juta rupiah. Lumayan juga ya, kurang lebih sama dengan gaji pns sebulan golongan 3 yang baru diangkat..
Jadi, kalau sudah kebelet banget bikin rumah dan dana sudah tersedia, menggunakan jasa arsitek menurut saya merupakan pilihan tepat. Jangan sampai akan membangun rumah, tetapi belum punya desain sama sekali. Atau, desain sudah ada tetapi ketika akan dibangun tiba-tiba berubah lagi desainnya. Parahnya lagi seandainya perubahan desain terjadi ketika rumah sudah mulai dibangun. Kalau hal ini terjadi, sudah pasti biaya akan membengkak. Kenapa? Bisa jadi ada bangunan yang harus dibongkar kembali atau menambah bangunan yang sebelumnya tidak ada dalam desain awal.
Nah, karena rumah yang akan saya bangun belum jelas kapan waktunya, juga belum jelas sumber biayanya, dari pada bengong terus kesurupan, lebih baik bengongnya diganti buat mencari inspirasi desain rumah saya kelak. Dan untuk menambah referensi kemahiran saya menggunakan SH3D, kadang-kadang saya membuka forum diskusi yang tersedia di web-nya SH3D (www.sweethome3d.com). Pertama kali membuka gallery yang ada di forum SH3D, saya sempat terkaget-kaget. Ternyata ada beberapa anggota forum menampilkan desain (interior) yang luar biasa bagus. Ya, desainnya begitu indah, detil dan tajam seperti buatan arsitek. Atau, jangan-jangan memang arsitek ya? Sampai-sampai saya berpikir, apa iya desain sebagus itu menggunakan SH3D? Model furniture dan teksture-nya belum pernah saya dapati pada SH3D. Apa furniture dan teksture-nya dibuat sendiri? Banyak pertanyaan ada pada benak saya. Buat yang penasaran dan ingin melihatnya, silakan cek langsung ke tkp saja...
Termotivasi dari desain yang ditampilkan beberapa anggota forum pada gallery situs web SH3D, timbul lagi keinginan saya untuk membuat desain rumah yang lebih bagus lagi. Lebih bagus dari pada gambar yang pernah saya buat sebelumnya. Saya juga menginkan tampilan luar (eksterior) sekaligus tampilan bagian dalam (interior) rumah. Nah, mumpung saya masih berada di kaki gunung Gamalama ini, saya mencoba menerbangkan imajinasi di tempat yang penuh inspirasi ini... Akhirnya... memang tidak sia-sia saya berada di kaki gunung Gamalama ini. Saya mendapatkan desain yang pas di hati! Rumah saya kelak (mudah-mudahan terwujud) terdiri dua lantai dengan lantai 1 memuat ruang tamu, ruang keluarga, daput dan ruang makan, garasi dan kamar mandi/wc. Kemudian lantai 2 memuat ruang keluarga, kamar tidur 3 buah dan kamar mandi/wc. Bagaimana penampakannya? Yuk kita lihat...
Gambar pertama adalah tampak rumah dari depan. Tampilannya simpel saja, dengan bagian kanan menggunakan tekstur batu alam. Untuk bagian kirinya menggunakan “box” berselang-seling berwarna abu-abu dan putih kemudian ditempelkan pada dinding. Kemudian tiang dan dak teras depan juga menggunakan “box”.
Gambar kedua adalah tampak rumah dari sisi kanan. Di sebelah tengah bawah terdapat teras. Sedangkan di sebelah kiri merupakan pintu masuk ke bagian dapur. Di sebelah tengah atas terdapat balkon lantai 2 yang berhubungan dengan ruang keluarga. Di sebelah kirinya terdapat ruang jemur.
Gambar ketiga adalah tampak rumah dari samping kiri. Di bawah sebelah kanan terdapat garasi. Di lantai 2 ada penampakan balkon yang berhubungan dengan kamar tidur utama. Di bagian tengah adalah kamar tidur juga. Kamar tidur ini menggunakan jendela sudut. Jendela dengan model seperti ini tidak tersedia pada SH3D. Tetapi bisa dibuat sendiri dengan menggunakan “box” untuk rangkanya dan “invisible box” untuk kacanya. Invisible box saya dapatkan melalui forum SH3D yang di-share oleh salah satu anggotanya, Hansmex.
Desain rumah saya kali ini, bisa dikatakan merupakan pencapaian yang paling bagus dibandingkan dengan desain-desain sebelumnya. Selain sudah menggunakan versi SH3D terbaru (versi 4.3), saya sudah memanfaatkan fitur level yang memudahkan perancangan rumah 2 lantai. Saya juga telah menambahkan furniture dan teksture baru yang telah di-share oleh developernya. Saya juga membuat list plafon gypsum dengan melakukan modifikasi “wall”. Sedangkan list plafon gypsum bergerigi saya dapatkan dari web-nya Kator-Legas, salah satu kontributor furniture pada SH3D.
So, lagi-lagi terima kasih buat Emmanuel Puybaret, SH3D developer, Hansmex, anggota forum SH3D yang rela berbagi ilmunya... dan Kator-Legas atas list gypsumnya...
Langganan:
Postingan (Atom)